Selasa, 03 Januari 2012

FOR MY TEACHER


“PUISI UNTUK PAK EDI SANTOSO”

IPS AKUN "JURNAL UMUM"

JURNAL UMUM
( General Journal )

A.  Pengertian
Jurnal adalah buku yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis. Beberapa perusahaan ada yang menggunakan berbagai jenis jurnal (jurnal khusus), tapi beberapa perusahaan menggunakan bentuk jurnal umum. Untuk bahasan ini akan digunakan bentuk jurnal umum.
Untuk menggambarkan pencatatan dalam jurnal, transaksi-transaksi yang terjadi pada Salon Fitria selama bulan Desember 2005, yang diuraikan di bawah ini, akan digunakan sebagai contoh. Agar contoh ini tidak berkepanjangan dan untuk mencegah pengulangan, beberapa transaksi dikelompokkan menjadi satu. Misalnya, penjualan jasa secara tunai, hanya dicatat pada pertengahan dan akhir bulan. Seharusnya transaksi tersebut dicatat setiap hari atau bahkan mungkin untuk setiap transaksi.
Untuk menggambarkan cara pencatatan dalam jurnal umum, anggaplah bahwa pada tanggal 2 Desember 2005 Nona Fitria mendirikan usahakan salon kecantikan yang diberi nama “Salon Fitria”. Pada tanggal itu Nona Fitria menyetorkan modal dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 6.000.000. Salon Fitria menggunakan bukti jurnal untuk mencatat semua transaksi. Untuk penyetoran modal tersebut di atas dibuatkan Bukti Jurnal (BJ) No.: 001.
Sebelum dicatat setiap transaksi harus dinyatakan dalam jumlah dan nama akun yang harus di debet dan di kredit. Untuk itu, transaksi tersebut harus diteliti dengan cara sebagai berikut:
1.   Penyetoran modal mengakibatkan aktiva (kas) bertambah, demikian juga halnya dengan modal.
2.   Akun yang dipengaruhi adalah Kas dan Modal Nona Fitria.
3.   Akibat dari transaksi penyetoran modal ini, akun Kas harus di debet sebesar Rp. 6.000.000 dan akun Modal Nona Fitria di kredit sebesar jumlah yang sama.
4.   Jumlah debet dan kredit dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut:

Rabu, 30 November 2011

UANG



PENGERTIAN UANG
Uang hampir tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Setiap orang memerlukan uang. Dalam perekonomian modern, uang dapat diibaratkan sebagai bahan bakar yang diperlukan untuk menggerakkan mesin perekonomian. Tanpa uang, perekonomian modern tidak bisa berjalan.
Walaupun sering memerlukan uang dan mengenal baik wujud uang, kebanyakan dari kita kurang memahami apa sebenarnya pengertian uang? Apa yang membedakan suatu benda itu berfungsi sebagai uang dan bukan uang?
Berikut ini ada beberapa pengertian uang dari berbagai ahli.
Menurut R. J Thomas mengatakan bahwa “ money is something that is readily ang generally accepted by public and payment for goods, services, and other valuable assets and for the payment for debt”. Artinya, uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran utang, jasa, dan barang berharga lainnya, dan untuk pembayaran utang.
Sir Dennis Holme Robertson mengatakan bahwa “money is something accepted in payment for goods”. Artinya, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang.
Dari definisi yang dikemukakan para ahli terebut dapat disimpulkan bahwa definisi uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang dan jasa, barang berharga lainnya, dan pembayaran utang.
FUNGSI UANG
Fungsi uang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan

Fungsi asli uang terdiri dari 2, yaitu

1. Sebagai alat satuan hitung atau pengukur nilai  (measure of relative value)
Setiap barang dan jasa yang diperdagangkan di pasar mempunyai nilai tertentu. Dengan menggunakan uang, nilai suatu barang atau jasa dapat diukur atau diperbandingkan dengan nilai barang dan jasa yang lain. Di Indonesia, dasar pengukur nilai barang dan jasa yang diperdagangkan di pasar adalah Rupiah.

2. Sebagai alat tukar menukar (medium of exchange)
Fungsi ini memisahkan antara keputusan membeli oleh pembeli dan menjual oleh penjual. Dengan adanya uang sebagai alat tukar menukar dapat menghilangkan diperlukannnya kesesuain kebutuhan (double coincident of wants) sebelum pertukaran dilakukan seperti dalam barter.

b. Fungsi turunan uang
Fungsi uang sebagai fungsi turunan memiliki 3 fungsi.

1. Sebagai Alat Penimbun atau Penyimpan Kekayaan (store of value).
Kekayaan dalam bentuk uang antara lain, uang tabungan, deposito berjangka dan surat-surat berharga.

2. Sebagai Standar Pembayaran Masa Depan (standar of deffered payment).
Pertukaran barang dan jasa seringkali tidak disertai pembayaran uang oleh pembeli kepada penjual dengan segera. Dengan demikian timbulllah utang, karena pembayaran akan dilakukan dimasa yang akan datang. Apabila seseorang memiliki utang kepada orang lain, maka orang tersebut mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman atau utangnya. dalam hal inilah uang berfungsi sebagai standar pembayaran masa depan.

3. Alat Pengalih Nilai/ Kekayaan. 
Uang dapat berfungsi untuk mengalihkan nilai. Misalnya Ibu Sari oleh PT.NNM dipromosikan untuk menduduki kepala cabang di Manado. Sebelumnya, Ibu Sari telah memiliki rumah di Jakarta. Ibu sari berhasrat memindahkan rumah miliknya tersebut ke Manado. Dia menemukan jalan keluar yaitu dengan menjual rumah di Jakarta dan membeli rumah di Manado. Menurutnya, tidak mungkin memindahkan fisik rumah dari Jakarta ke Manado. Jadi, uang berfungsi sebagai alat pengalih nilai.

PERMINTAAN UANG
Permintaan uang diartikan sebagai kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Menurut John Maynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai oleh masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu:
1.    Motif Transaksi (Transaction motive)
2.    Motif Berjaga-jaga (Precautionary motive)
3.    Motif Spekulasi (Specualtive motive)
Untuk dapat memahami secara lebih mudah tentang ketiga motif tersebut berikut ini akan diuraikan satu persatu.
1. Permintaan uang untuk transaksi (transaction demand). 
Terkait dengan fungsi uang sebagai alat tukar, kita menggunakan uang untuk membeli barang dan jasa atau untuk membayar tagihan. Permintaan uang untuk transaksi memiliki hubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan naik, maka permintaan uang untuk keperluan bertransaksi juga meningkat.

2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga (precautionary demand). 
Permintaan terhadap uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga terhadap suatu peristiwa yang tidak dikehendaki seperti sakit, kecelakaan, kebanjiran dan kebakaran. Permintaan uang untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif dengan pendapatan.

3. Permintaan uang untuk spekulasi (speculative demand). 
Spekulasi berarti melakukan sesuatu tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Jika seorang spekulan meramalkan bahwa harga rumah, nilai saham, atau harga emas akan meningkat dimasa depan, mereka akan membeli rumah, saham, atau emas, dan bukan menyimpan uang. Jadi, dalam hal ini spekulan berharap bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan harga rumah, saham, atau emas di masa depan. Ini tentu dengan sendirinya mengurangi permintaan uang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang adalah sebagai berikut.
1.    Besar-kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
2.    Cepat atau lambatnya laju peredaran uang. Kecepatan peredaran uang dipengaruhi oleh faktor berikut.

 a)  Kebiasaan pembayaran konsumen, apakah tunai atau angsuran, sebab ini akan        berpengaruh terhadap jumlah uang yang diminta pada saat ini atausaat mendatang.

b)  Frekuensi pembayaran pendapatan
c)  Praktik-praktik bank, hal ini berkaitan dengan keluar masuknya uang melalui bank.
d)  Keadaan psikologi masyarakat dalam menggunakan uangnya.
3. Motif-motif masyarakat dalam memiliki uang.

EKONOMI / SMA

INVESTASI
Investasi memegang peranan yang penting dalam suatu perekonomian. Banyak negara berusaha agar investasi di dalam negeri selalu meningkat setiap bulan. Berbagai cara dilkukan agar investor menanamkan modal, antara lain dengan memberikan keamanan yang lebih baik, upah buruh yang kebih rendah, dan kemudahan peraturan pendirian perusahaan.
Investasi dalam kehidupan sehari-hari diartikan penanaman modal. Namun, investasi dalam pengertian ekonomi berbeda dengan investasi dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang mempunyai uang dan kemudian membeli saham di pasar modal dengan uangnya tersebut, dalam ekonomi tidak diartikan sebagai investasi.
Definisi investasi dalam ekonomi adalah penegluaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Keputusan mengenai apakah masyarakat produsen akan melakukan investasi atau tidak pada dasarnya dilakukan dengan cara membandingkan antara (MB) dan (MC) dari proyek tersebut. sebuah proyek investasi berupa keuntungan yang diramalkan akan diperoleh dari proyek tersebut  (r)), sedangkan proyek yang sama merupakan tingkat bunga  (i)) yang harus dibayar atas dana pinjaman yang diperoleh produsen dari pihak lain. Produsen akan bersedia melakukan investasi apabila nilai keuntungan yang diramalkan lebih besar dibanding tingkat bunga pinjaman yang harus dibayarkan.
·         Tingkat Keuntungan yang Diramalkan/ Expected Rate of Return (r)
Pengeluaran investasi didorong olej keinginan memperoleh keuntungan. Peruasahaan/ produsen akan membeli barang modal hanya apabila mereka yakin pembelian tersebut menguntungkan.

Contoh:
Seorang pemilik usaha kue akan membeli oven listrik seharga Rp. 5.000.000,-. Ia memperkirakan dengan mesin baru itu akan meningkatkan output yang diproduksi dan hasil penjualan meningkat. Misalnya produsen meramalkan pendapatan bersih dari penggunaan oven baru ini ( setelah dikurangi biaya operasional yang lain) sebesar Rp. 5.500.000,-. Dengan demikian pendapatan bersih sebesar ini mampu menutup biaya pembelian mesin baru sebesar Rp. 5.000.000,00 dan masih menyisakan keuntungan sebesar Rp. 500.000,-. Dengan membandingkan keuntungan yang diramalkan, akan diperoleh biaya pembelian oven. Dengan demikian kita temukan, bahwa nilai expected rate of return (r) atas pebelian oven tersebut sebesar:
·         Tingkat Bunga / Dari contoh pembelian oven diatas apabila dana yang digunakan untuk pembelian tersebut diperoleh produsen dengan meminjam kepada bank, maka pembahasan mengenai biaya bunga menjadi hal yang tidak dapat terhindarkan. Misalnya apabila kita ambil contoh tingkat bunga pinjaman bank sebesar 7%, maka biaya bunga yang harus dibayarkan sebesar 7% x Rp.5.000.000,- = Rp.  350.000,-.
Kita tahu bahwa pembelian oven menghasilkan perkiraan keuntungan sebesar Rp. 500.000,-, sedangkan biaya bunga yang dibayar produsen sebesar Rp. 350.000,-. Maka jelaslah bahwa keuntungan yang diramalkan lebih besar dibandingkan biaya bunga yang harus dibayar produsen. Oleh karena itu bisa dikatakan proyek investasi pembelin oven listrik ini dapat dilakukan karena akan menghasilkan keuntungan bagi produsen.
Dengan demikian dapat disimpulkan  bahwa sebuah proyek investasi dapat dilakukan apabila nilai tingkat keuntungan yang diramalkan (r) > tngkat bunga (i) r > i atau paling tidak nilai tingkat keuntungan yang diramalkan (r) = (i) r = i.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review